A.
Sifat
Akuntansi
Sebelum kita melakukan analisa
keuangan perlu adanya mengerti akan
adanya sifat akuntansi , Belkaoui dalam buku Teori Akuntansi ( Harahap, 1993 )
menyebutkan beberapa image
yang menggambarkan sifat – sifat akuntasi antara lain :
1. akuntansi
sebagai suatu ideology ;
2. akuntansi
sebagai suatu bahasa ;
3. akuntansi
sebagai suatu catatan historis ;
4. akuntansi
sebagai suatu relitas ekonomi ;
5. akuntansi
sebagai suatu sistem informasi ;
6. akuntansi
sebagai suatu komoditi ;
7. akuntansi
dianggap sebagai pertanggungjawaban.
APB
Statement No.4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar akuntansi (keuangan).
Prinsip-prinsip ini mendasari setiap sifat dan ciri -ciri laporan keuangan dan output akuntansi lain
sebagai berikut :
1.
Entitas
Yang menjadi focus perhatian akuntansi adalah
entitas (lembaga) tertentu yang harus
jelas terpisah dari badan dan entitas yang lain.
2.
Kontinuitas Usaha
Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap
bahwa perusahaan (Entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di
masa-masa yang akan datang.
3.
Pengukuran
Akuntansi adalah
sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi (economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya.
4.
Periode Laporan
Laporan keuangan menyajian
informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu
dan harus memiliki batas waktu.
5.
Unit Moneter
Pengukuran dalam bentuk. Transaksi
perusahaan dilaporkan dalam ukuran
moneter, ukuran moneter, bakan ukuran kualitatif lainnya seperti ukuran luas,
ukuran berat, dan sebagainya.
6.
Accrual
Basis
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi
harta dan keditetapkan berdasarkan kejadian dan biaya dari posisi hak dan
posisi hak dan kewajiban tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan
atau tidak, seperti yang dianut dalam konsep Cash Basis.
7.
Harga pertukaran
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan
umumnya didasarkan pada pertukaran pada
saat transaksi bukan harta tafsiran.
Kecuali jika dalam keadaan tertentu terpaksa dengan catatan
yang harus diungkapkan pentuan
harganya.
8.
Penafsiran
Dalam akuntansi tidak dapat
dihindarkan penaksiran-penaksiran. Seperti taksiran umur, taksiran harga, pemilihan prinsip.
Dan sebagainya.
9.
Pertimbangan
Dalam menyusun
laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan – pertimbangan berdasarkan keahlihan akuntan,
baik pertimbangan memilih arternatif
prinsip maupun pemilihan penyajian.
10.
Tujuan Umum
Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang dihasilkan Akuntansi Keuangan ditujukan untuk kepentingan
pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.
11.
Laporan Terkait
Neraca,
Daftar Laba/Rugi, dan Laporan Sumber dan penggunaan dana atau Laporan arus kas
mempunyai hubungan yang sangat erat dan angka-angka yang ada berkaitan satu
sama lain.
12.
Hakikat di atas
Legal (Subtance Over Form )
Akuntansi lebih menekan kenyataan ekonomis
suatu kejadian daripada bukti legal.
13.
Materialitas
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap pentingan (materialitas).
Penulis-penulis lain mengemukaan
sifat-sifat lain yang terkandung dari akuntansi keuanagan yaitu :
1. Laporan
Historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi
yang sudah terjadi.
2. Penggolongan
Informasi melalui laporan keuangan
di klasifikasikan sesuai dengan kepentingan laporan keuangan yaitu lebih
dimengerti dan lebih bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
3. Pengiktisaran
Transaksi dan kejadian-kejadian
yang sama dalam perusahaan dikelompokkan dan diiktisarkan menurut motode tertentu
sesuai pola yang sudah mapan maupun akuntansi.
4. Dasar
Pengukuran akuntansi
Dasar pengukuran akuntansi ada
bermacam-macam seperti Cost Market, Locom
(Lower of Cost or Market), Locom (Lower of Cost or Market), Net Realizable Value, Current Value, Replacement
Value dan Lain-lain
5. Dapat
Dicek Kendaraan
Setiap informasi dalam laporan
keuangan harus dapat ditelusuri dan dibuktikan melalui bukti-bukti yang benar
dan sah
6. Konservatisme
Perusahaan biasanya memiliki
kejadian-kejadian yang tidak pasti (uncertainty). Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan
memilih menyajikan akibat angka yang kurang mengguntungkan.
7.
Istilah Teknis
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan
merupakan istilah teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi yang dipahami
pembaca jika ingin menguasai informasi akuntansi.
8.
Pembaca (user)
Pemakai laporan keuangan dianggap
adalah dunia bisnis, dan mereka yang sudah dianggap tahu istilah akuntansi yang
umum.
B.
Pentingnya
Analisa Keuangan
Laporan keuangan berisi
informasi penting untuk masyarakat,
pemerintah ,pemasok dan
kreditur pemilik perusahaan / pemegang saham, manajemen
perusahaan , investor , pelanggan,dan karyawan, yang diperlukan secara tepat
untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi
perusahaan. Analisa dari laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan rasio atau nilai relatif.
Input dasar dari analisa
rasio adalah laba rugi dan neraca pada periode tertentu yang di evaluasi .Karena itu sebelum menganalisa lebih lanjut
, perlu mengetahui beberapa kelompok dari rasio perbandingan.
Rasio
Perbandingan
Analisa rasio tidak
hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan untuk menghitung rasio tertentu,tetapi yang lebih penting yaitu mengespresikan rasio tersebut.Adapun rasio
keuangan dapat digunakan yaitu:
a) Analisa antar
perusahaan ,
Analisa
perbandingan rasio keuangan antar perusahaan yang berbeda pada waktu yang sama.
Membandingkan (benchmarking) adalah membandingakan kinerja perusahaan dengan
perusahaan dengan perusahaan pembanding dimana nilai rasio perusahaan
dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan dengan tujuan untuk perbandingan.
b) Analisa berkala perwaktu atau analisa deret
berkala,
Mengevaluasi kinerja perusahaan dalam beberapa
periode dengan menggunakan analisa
rasio keuangan .Analisa deret berkala ini berdasarkan pada teorimbahwa perusahaan harus dievaluasi
keadaan masa lalu untuk diketahui perkembanganya dan perusahaan harus melakukan
tindakan yang sesuai dengan jangka menengah maupun jangka panjang.
c)
Analisa
Gabungan
Pendekatan yang
lebih informative terhadap Analisa rasio adalah
gabungan dari analisa perusahaan dan analisa deret berkala. Dalam analisa gabungan terdapat antara analisa
analisa rasio perusahaan dengan
tren Industri.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikaan dalam melakukan analisis
rasio :
˗
Sebuah sebuah rasio tunggal secara umum tidaklah dapat memberikan
informasi yang memadai untuk mengetahui
seluruh kinerja perusahaan. Hanya jika sekelompok
rasio digunakan barulah pendapat antar perusahaan dapat dibuat dengan alasan yang mencukupi.
˗
Laporan keuangan
dibandingkan harus dengan periode yang sama. tidak maka penyimpangan yang disebabkan dampak musiman dapat menghasilan kesimpulan yang setalah dan karenanya dapat menyebatkan perbuatan yang salah.
˗
Sebaiknya menggunakan dasar laporan keuangan yang telah
di Audit. Jika laporan keuangan belum diaudit maka data keuangan perusahaan
tidak dapat dipercaya mencerminkan
kondisi keungan perusahaan yang sebenarnya.
˗
Perlu diyakinkan bahwa
data yang dipetimbangkan disusun dengan cara yang sama. Pengunaan perlakuan akuntansi yang berbeda khususnya untuk penyusutan dan
persediaan dapat menyebabkan distorsi dalam hasil analisa rasio, baik pada analisa rasio yang dibandingkan dengan
perusahaan lain maupun deret berkala yang
digunakan.
C.
Hubungan
Sifat Akuntansi Dan Analisa Keuangan
Sifat Akuntansi merupakan sifat dari keadaan
yang dapat mengubah atau tidaknya keadaan keuangan tersebut apabila diadakan
kegiatan-kegiatan atau melakukan aktivitas dalam keuangan sedangkan Analisa
keuangan merupakan perbandingan rasia-rasio keuangan sehingga hubungan keduanya
adalah suatu kegiatan keuangan sangat berpengaruh pada suatu keuangan
perusahaan selalu mengarah pada perbandingan-perbandingan rasio sebab kegiataan
usaha mempunyai ukuran-ukuran dalam kondisi keuangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar