Minggu, 22 Februari 2015

HUBUNGAN SIFAT AKUNTANSI DAN ANALISA KEUANGAN



A.    Sifat Akuntansi
            Sebelum kita melakukan analisa keuangan perlu adanya  mengerti akan adanya sifat akuntansi , Belkaoui dalam buku Teori Akuntansi ( Harahap, 1993 ) menyebutkan beberapa  image  yang menggambarkan sifat – sifat akuntasi antara lain :
1.      akuntansi sebagai suatu ideology ;
2.      akuntansi sebagai suatu bahasa ;
3.      akuntansi sebagai suatu catatan historis ;
4.      akuntansi sebagai suatu relitas ekonomi ;
5.      akuntansi sebagai suatu sistem informasi ;
6.      akuntansi sebagai suatu komoditi ;
7.      akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban. 
APB Statement  No.4   dijelaskan beberapa sifat dan  elemen dasar    akuntansi  (keuangan).  Prinsip-prinsip ini mendasari setiap sifat dan ciri -ciri    laporan keuangan dan output akuntansi lain sebagai berikut :
1.         Entitas
  Yang menjadi focus perhatian akuntansi adalah entitas (lembaga) tertentu      yang harus jelas terpisah dari badan dan entitas yang lain.
2.         Kontinuitas Usaha
  Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (Entity)  yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang.
3.          Pengukuran
Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi (economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya.
4.         Periode  Laporan
               Laporan keuangan menyajian informasi untuk suatu waktu atau periode         tertentu dan harus memiliki batas waktu.
5.         Unit Moneter
     Pengukuran dalam bentuk. Transaksi perusahaan dilaporkan dalam      ukuran moneter, ukuran moneter, bakan ukuran kualitatif lainnya seperti ukuran luas, ukuran berat, dan sebagainya.
6.          Accrual Basis
  Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan keditetapkan berdasarkan kejadian dan biaya dari posisi hak dan posisi hak dan kewajiban tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak, seperti yang dianut dalam konsep Cash Basis.
7.         Harga pertukaran
  Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada   pertukaran pada saat transaksi bukan harta tafsiran.  Kecuali jika dalam keadaan tertentu terpaksa dengan  catatan  yang harus  diungkapkan pentuan harganya.
8.          Penafsiran
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran. Seperti taksiran    umur, taksiran harga, pemilihan prinsip. Dan sebagainya.
9.            Pertimbangan
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan –  pertimbangan berdasarkan keahlihan akuntan, baik pertimbangan memilih arternatif  prinsip maupun pemilihan penyajian.
10.        Tujuan Umum
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan Akuntansi Keuangan ditujukan untuk kepentingan pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.
11.        Laporan Terkait
Neraca, Daftar Laba/Rugi, dan Laporan Sumber dan penggunaan dana atau Laporan arus kas mempunyai hubungan yang sangat erat dan angka-angka yang ada berkaitan satu sama lain.
12.        Hakikat di atas Legal  (Subtance Over Form )
      Akuntansi lebih menekan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legal.
13.        Materialitas
  Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap pentingan (materialitas). 

Penulis-penulis lain mengemukaan sifat-sifat lain yang terkandung dari akuntansi keuanagan yaitu :  
1.      Laporan Historis
Laporan  keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.
2.      Penggolongan
Informasi melalui laporan keuangan di klasifikasikan sesuai dengan kepentingan laporan keuangan yaitu lebih dimengerti dan lebih bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
3.      Pengiktisaran
Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dalam perusahaan dikelompokkan dan diiktisarkan menurut motode tertentu sesuai pola yang sudah mapan maupun akuntansi.
4.      Dasar Pengukuran akuntansi
Dasar pengukuran akuntansi ada bermacam-macam seperti Cost Market, Locom (Lower of Cost or Market), Locom (Lower of Cost or Market), Net Realizable Value, Current Value, Replacement Value dan Lain-lain
5.      Dapat Dicek Kendaraan
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri dan dibuktikan melalui bukti-bukti yang benar dan sah
6.      Konservatisme
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak pasti (uncertainty).  Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan memilih menyajikan akibat angka yang kurang mengguntungkan.
7.          Istilah Teknis
Banyak  istilah yang digunakan dalam laporan keuangan merupakan istilah teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi yang dipahami pembaca jika ingin menguasai informasi akuntansi.
8.         Pembaca (user)
Pemakai laporan keuangan dianggap adalah dunia bisnis, dan mereka yang sudah dianggap tahu istilah akuntansi yang umum. 



B.        Pentingnya Analisa Keuangan
                   Laporan keuangan berisi informasi  penting untuk masyarakat, pemerintah ,pemasok dan
kreditur pemilik perusahaan / pemegang saham, manajemen perusahaan , investor , pelanggan,dan karyawan, yang diperlukan secara tepat untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi  perusahaan. Analisa dari laporan keuangan  bersifat relatif  karena didasarkan  pengetahuan rasio atau nilai relatif.  
                  Input dasar dari analisa rasio adalah laba rugi dan neraca pada periode tertentu yang di evaluasi  .Karena itu sebelum menganalisa lebih lanjut , perlu mengetahui beberapa kelompok dari rasio perbandingan. 

Rasio Perbandingan
Analisa rasio tidak hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan untuk menghitung rasio  tertentu,tetapi yang lebih penting yaitu  mengespresikan rasio tersebut.Adapun rasio keuangan dapat digunakan yaitu: 

a)      Analisa antar perusahaan ,
 Analisa perbandingan rasio keuangan antar perusahaan yang berbeda pada waktu yang sama. Membandingkan (benchmarking) adalah membandingakan kinerja perusahaan dengan perusahaan dengan perusahaan pembanding dimana nilai rasio perusahaan dibandingkan dengan nilai rasio perusahaan dengan tujuan untuk perbandingan.
b)       Analisa berkala perwaktu atau analisa deret berkala,
 Mengevaluasi kinerja perusahaan dalam beberapa periode dengan menggunakan   analisa rasio keuangan .Analisa deret berkala ini berdasarkan pada  teorimbahwa perusahaan harus dievaluasi keadaan masa lalu untuk diketahui perkembanganya dan perusahaan harus melakukan tindakan yang sesuai dengan jangka menengah maupun jangka panjang.
c)      Analisa Gabungan
Pendekatan yang lebih informative terhadap Analisa rasio adalah  gabungan dari analisa perusahaan dan analisa deret berkala. Dalam  analisa gabungan terdapat antara  analisa  analisa  rasio perusahaan dengan tren Industri.


Beberapa hal yang perlu diperhatikaan dalam  melakukan analisis rasio :
˗                Sebuah  sebuah rasio tunggal  secara umum tidaklah dapat memberikan informasi   yang memadai untuk mengetahui seluruh kinerja perusahaan. Hanya jika sekelompok rasio digunakan barulah pendapat antar perusahaan dapat dibuat dengan alasan yang mencukupi.
˗             Laporan keuangan dibandingkan harus dengan periode yang sama. tidak maka     penyimpangan yang disebabkan dampak  musiman dapat menghasilan kesimpulan    yang setalah dan karenanya  dapat menyebatkan perbuatan yang salah.
˗          Sebaiknya  menggunakan dasar laporan keuangan yang telah di Audit. Jika laporan          keuangan  belum diaudit maka data keuangan perusahaan tidak dapat dipercaya mencerminkan kondisi keungan perusahaan yang sebenarnya.
˗             Perlu diyakinkan bahwa data yang dipetimbangkan disusun dengan cara yang      sama. Pengunaan perlakuan akuntansi yang berbeda  khususnya untuk penyusutan            dan persediaan dapat menyebabkan distorsi dalam hasil analisa rasio, baik pada          analisa rasio yang dibandingkan dengan perusahaan lain maupun deret berkala         yang digunakan.

C.    Hubungan Sifat Akuntansi Dan Analisa Keuangan
   Sifat Akuntansi merupakan sifat dari keadaan yang dapat mengubah atau tidaknya keadaan keuangan tersebut apabila diadakan kegiatan-kegiatan atau melakukan aktivitas dalam keuangan sedangkan Analisa keuangan merupakan perbandingan rasia-rasio keuangan sehingga hubungan keduanya adalah suatu kegiatan keuangan sangat berpengaruh pada suatu keuangan perusahaan selalu mengarah pada perbandingan-perbandingan rasio sebab kegiataan usaha mempunyai ukuran-ukuran dalam kondisi keuangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar